Jenis dan spesifikasi kamera
merupakan penentu dalam hasil fotografi terlepas dari fotografernya itu
sendiri. Dalam astrofotografi spesifikasi kamera menjadi hal terpenting saat
objek langit yang kita abadikan adalah objek yang redup, seperti emisi dari nebula
dan benda benda redup lainnya. Penggunaan tipe sensor dalam kamera ada dua macam, yaitu CCD (Charge Couple Device) dan CMOS (Complementary Metal Oxide
Semiconductor) . Tipe sensor CCD dan CMOS itu sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu colour dan monochrome. Sensor CCD memiliki harga relatif lebih mahal dibandingkan
dengan sensor CMOS. Untuk tipe CCD memiliki keunggulan lebih sensitif terhadap
cahaya dengan noise lebih rendah dibandingkan CMOS. Namun dibalik itu sensor CCD
ini memiliki kekurangan yaitu dia lebih cepat panas dan konsumsi power yang
boros daripada sensor CMOS. Karena sensor yang cepat panas, banyak kamera CCD
khusus untuk astrofotografi yang sudah ada sistem pendingin sensor untuk mencegah terjadinya panas. Adanya panas berlebih pada sensor kamera akan membuat lebih banyak noise pada hasil fotografi.
Sensor CCD di desain khusus dan special untuk
meminimalisasi adanya distorsi sehingga sensor ini memiliki kualitas tinggi
dengan sensitivitas terhadap cahaya yang ditangkap dan mampu menghasilkan
gambar yang berkualitas. Lain halnya dengan sensor modern yaitu CMOS, CMOS
memiliki keunggulan di harga yang relative lebih murah jika dibandingkan dengan
CCD dan konsumsi power yang rendah. Sensor CMOS lebih rentan terhadap noise
sehingga memiliki tingkat sensitivitas cahaya yang lebih rendah dibanding
dengan CCD. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, kedua sensor ini
hampir memiliki kemampuan yang setara dengan kelebihan dan kekurangan
masing-masing dalam hal spesifikasi dan harga. Untuk dunia
astrofotografi pemilihan terhadap kamera dengan sensor CCD adalah hal yang
tepat karena sensor ini lebih sensitive terhadap cahaya dan juga rendah noise.
Namun jangan sedih dulu, kita bisa juga menggunakan kamera DSLR dengan sensor
CMOS agar hasil astrofotografi kita bagus seperti hasil dari CCD walaupun tidak
sama.
Kali ini saya akan membagikan
sedikit tips dan pengalaman saya dalam memodifikasi kamera DSLR khusus untuk
astrofotografi. Sebelum anda memutuskan untuk memodifikasi DSLR anda, saya
menyarankan untuk memperbanyak mencari artikel terkait dengan bagaimana cara
memodifikasi DSLR. Hal ini agar anda lebih siap dan yakin dari segi mental dan
finansial karena dalam memodifikasi DSLR ini saya pernah gagal. Oke langsung
saja saya perkenalkan kamera yang sudah berhasil saya modifikasi dengan modal
nekat 😂😂😂.Pertama, carilah kamera yang murah yang biasanya kamera murah ada eror lampu flash, jamur
viewfinder, LCD retak dan sebagainya. Dalam astrofotografi yang saya lakukan,
saya tidak membutuhkan lampu flash, viewfinder ataupun LCD karena semua itu
langsung saya lakukan dengan menyambungkan kamera dengan laptop menggunakan
software Backyard EOS. Saat itu saya mendapatkan canon EOS 1000D seharga 1 juta
dengan kondisi yang sempurna tidak ada eror apa-apa hanya karet penutup samping hilang. Sebelum melakukan eksekusi pembongkaran, terlebih dahulu saya
browsing langkah pembongkaran terhadap kamera.
Setelah beberapa artikel saya baca, saya
memutuskan untuk membuat modifikasi ekstrim pada kamera ini, yaitu dengan
membuat pendingin pada sensor dengan peltier dan juga membuat sensor full monochrome.
Percobaan pertamapun saya mulai dan akhirnya pada percobaan ini saya hanya
berhasil membuat pendingin pada sensor saja dengan menggunakan peltier. Pada
modifikasi tahap awal ini saya mengalami kegagalan pada modifikasi di sensor
saat merubahnya menjadi monochrome. Modifikasi sensor DSLR dari colour ke monochrome
ternyata tidaklah semudah dengan apa yang kita baca di artikel. Untuk membuat
sensor menjadi monochrome, kita harus melepas element filter yang melekat pada
sensor dengan cara dikerok menggunakan batang kayu. Teknik ini saya pelajari
dari beberapa artikel dan video dari luar negeri, dan ternyata itu tidak mudah
dan perlu ketelitian yang ekstra. Pada tahap ini saya gagal karena sensor
tergores yang membuat saya harus mencari sensor pengganti.
Selang beberapa
minggu setelah proyek saya ini gagal, akhirnya saya mendapatkan sensor bekas
dengan kondisi yang masih bagus dari ebay. Tiga minggu lamanya paket dari ebay
ini sampai dirumah dan membuat proyek modifikasi kamera ini terhenti. Setelah
sensor tiba dirumah, saya putuskan untuk tidak lagi membuat sensor itu menjadi
monochrome. Akhirnya saya putuskan untuk membuatnya menjadi full spectrum,
yaitu dengan melepas filter block uv/ir dan lensa cleaning. Dengan melepas blok
uv/ir maka spectrum cahaya dari benda langit yang akan ditangkap oleh sensor
kamera menjadi lebih melimpah. Setelah selesai tahap ini akhrinya masuk ke
tahap percobaan untuk memotret dan juga percobaan pendingin sensornya.
Pendingin sensor ini fungsinya adalah menekan noise yang dihasilkan oleh panas
sensor akibat terlalu lama dalam pemaparan sensor saat pengambilan gambar.
Dengan adanya pendingin ini, kita bisa melakukan pencitraan lebih dari 1 menit
dengan banyak frame tanpa takut sensor mengalami panas yang kaan menimbulkan
noise. Pada tahap percobaab ini akhirnya semuanya berfungsi dengan baik, dari pendingin
dan juga fungsi semua kamera hasil modifikasi kamera ini.
Berikut adalah penampakan hasil modifikasi kamera canon eos 1000D beserta hasil jepretan percobaan.
![]() |
| Colokan adaptor dc 12 volt |
![]() |
| Ac adaptor sebagai pengganti batre bawaan |
| Hasil Jepretan 1 |
| Hasil Jepretan 2 |
Video lengkap review spesifikasi dan hasil modifikasi





















